Larang Siswa Ujian Karena Belum Bayar Iuran Komite
Ketua DPRD Sumbar Supardi : Pecat Saja Kepsek yang Seperti Ini Pak Gubernur
PADANG, binews.id -- Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Supardi, tegas meminta gubernur memecat kepala sekolah yang tidak memperbolehkan siswa/siswi mengikuti ujian hanya karena belum melunasi pembayaran iuran komite.
Menurut Supardi, kewajiban orang tua dengan urusan pembayaran dan hak anak untuk mengikuti ujian, tidak boleh dihubung-hubungkan. "Kita minta gubernur melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumbar, mengintruksikan Disdik Kabupaten/Kota untuk tidak menyamakan kewajiban orang tua dengan hak anak. Tujuan pendidikan dalam konstitusi, adalah mencerdaskan anak bangsa," kata Supardi kepada media di rumah dinasnya, Sabtu (21/5).
Supardi meminta Disdik mencarikan jalan tengah untuk tidak membebani wali murid yang belum mampu membayar uang komite, terlebih pasca Covid-19 dimana ekonomi masyarakat belum stabil, bahkan kebanyakan cenderung terpuruk. Hanya masyarakat golongan tertentu saja yang bisa ekonominya kembali seperti semula.
"Iuran komite tidak diwajibkan, jangan sampai siswa juga ikut memikirkan hal tersebut, sehingga konsentrasi untuk mengikuti ujian terganggu, bahkan para guru terus mengingatkan seolah-olah yang lebih wajib itu membayar komite, tidak dengan ujian," katanya.
Baca juga: Gubernur Sumbar: Bencana Hidrometeorologi adalah Ujian dan Peringatan dari Allah SWT
"Kita minta gubernur atau walikota bupati memberhentikan kepala sekolah itu, kapan perlu copot kepala dinasnya.T Tindakan tegas harus diambil karena sangat penting untuk masa depan pendidikan Sumbar, aduan kasus seperti ini telah banyak masuk ke DPRD Sumbar," katanya.
Dia mengatakan pemerintah daerah, tengah berkonsentrasi membangun sektor ekonomi, pariwisata ataupun hal lainya, namun jangan sampai gagal mencetak anak-anak cerdas, jika pembangunan tidak dikelola oleh SDM yang memadai, upaya upaya itu percuma.
Terkait ini, tidak cukup dengan Surat Edaran (SE) saja, namun harus diiringi dengan pengawasan yang optimal. SE tidak akan efektif, jika punishment yang akan diterima tidak sampai ke telinga para kepada sekolah. "Khususnya kepada gubernur yang SMA/SMK berada pada wilayah kewenangannya," katanya.
"Saat akan ujian pikiran siswa mesti fokus, jangan diberikan beban yang tidak seharusnya mereka pikirkan. Apa yang harus dipersiapan, percaya diri merekapu hilang," katanya.
Baca juga: Wakil Walikota Maigus Nasir Apresiasi Pelaksanaan Ujian Akhir MDTA 2024/2025
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Barlius saat dikomfirmasi mengatakan akan melakukan pendataan tentang hal ini.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Ombudsman Temukan Maladministrasi Pengelolaan Uang Komite di SMKN 10 Padang
- PT Semen Padang Teken Perjanjian Beasiswa BANGSA Angkatan II PNP, Perkuat Investasi SDM 23 Anak Nagari
- Gubernur Dampingi Menko Muhaimin Lepas Ribuan Mahasiswa UNP KKN ke Wilayah Terdampak Bencana
- Dukung Pemberdayaan Masyarakat, KAI Divre II Sumbar Salurkan Bantuan TJSL di Cupak Tangah
- Banjir Bandang Lumpuhkan Puluhan Fasilitas Pendidikan di Padang, Ketua DPRD Pastikan Pembelajaran Tetap Berjalan










