Kunjungi Padang Panjang, Deputi Lalitbang BKKBN Pusat Ingatkan tentang Bahaya Stunting

Minggu, 27 November 2022, 11:30 WIB | Gaya Hidup | Kota Padang Panjang
Kunjungi Padang Panjang, Deputi Lalitbang BKKBN Pusat Ingatkan tentang Bahaya Stunting
Berkunjung ke Padang Panjang, Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (Lalitbang) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Pusat, Prof. Muhammad Rizal Martua Damanik mengingatkan tentang bahaya stunting kepada para kader Pokja Kampung Keluarga Berkualitas Lembuti, Kelurahan Tanah Hitam, Kecamatan Padang Panjang Barat, Selasa (22/11). IST
IKLAN GUBERNUR

PADANG PANJANG, binews.id -- Berkunjung ke Padang Panjang, Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan (Lalitbang) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Pusat, Prof. Muhammad Rizal Martua Damanik mengingatkan tentang bahaya stunting kepada para kader Pokja Kampung Keluarga Berkualitas Lembuti, Kelurahan Tanah Hitam, Kecamatan Padang Panjang Barat, Selasa (22/11).

Dia mengatakan, persoalan stunting bukan hanya tugas BKKBN saja, tetapi juga menjadi tugas bersama untuk mempersiapkan 1.000 hari pertama kelahiran atau masa emas kehidupan, sehingga membutuhkan kolaborasi dari semua pihak.

"Untuk itu, kita perlu terus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang stunting. Termasuk dampak dan bahayanya untuk anak. Pemerintah selalu berusaha untuk itu," ujarnya.

Kata dia, penyebab stunting sangat kompleks dimulai dari proses kehamilan sampai melahirkan. Dan, selama dalam penyapihan atau ASI diusia bayi, kekurangan gizi kronis sejak dalam kandungan hingga masa awal anak lahir.

Baca juga: Wabup Candra Buka Musda DPD KNPI Kabupaten Solok ke XIV Tahun 2025

"Biasanya tampak setelah anak berusia dua tahun. Komplikasi pada saat mengandung dan lahir prematur itu semua bisa berpengaruh terhadap perkembangan tumbuh kembang bayi yang dikandungnya," sebut Rizal.

Banyak orang tua yang hanya melihat tumbuh kembang anaknya dari berat badan saja sehingga mengabaikan pertumbuhan anak dengan kondisi tinggi badan yang pendek.

Seorang anak termasuk dalam stunting atau tidak, katanya, tergantung dari hasil pengukuran. Jadi tidak bisa hanya dikira-kira atau ditebak saja tanpa pengukuran.

"Tidak semua yang pendek masuk kategori stunting, bisa juga karena genetik," terangnya.

Baca juga: Wawako Padang Maigus Nasir Cek Kondisi Sungai Maransi yang Sering Meluap

Stunting, tambah Rizal, tidak serta merta hanya berperawakan pendek dari anak seusianya, namun juga ada ciri-ciri lain. Di antaranya pertumbuhan melambat, pertumbuhan gigi terlambat. Serta performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: