DPRD Sumbar Lakukan Hearing Soal Status BIM Tidak Berubah

Selasa, 21 Februari 2023, 21:11 WIB | Politik | Kota Padang
DPRD Sumbar Lakukan Hearing Soal Status BIM Tidak Berubah
DPRD Sumbar hearing dengan pemangku kebijakan wacana pemerintah pusat yang akan memangkas sejumlah bandara internasional menjadi bandara domestik termasuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Kabupaten Padang Pariaman. IST
IKLAN GUBERNUR

PADANG, binews.id --Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar hearing dengan pemangku kebijakan, terkait wacana pemerintah pusat yang akan memangkas sejumlah bandara internasional menjadi bandara domestik termasuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Kabupaten Padang Pariaman.

Menyikapi munculnya wacana tersebut DPRD Sumbar segera melakukan hearing bersama dengan stakeholder terkait, termasuk pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin).

Dalam hearing tersebut Ketua DPRD Sumbar mengatakan, melihat beberapa hari terakhir adanya kegaduhan di tengah-tengah masyarakat dan adanya keraguan masalah status BIM dari status internasional turun menjadi Bandara domestik .

"Dari ekspos pemerintah provinsi, termasuk asisten II dan Kadis Pariwisata menyatakan, saat ini BIM masih aman dan masih tetap status nya BIM dan kemungkinan turun menjadi domestik sangat kecil atau cenderung tidak," ungkap Ketua DPRD Sumbar Supardi, usai rapat Selasa (21/2/2023) di ruang sidang utama Gedung DPRD setempat.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Sumbar Evy Yandri Bagikan Hadiah pada Peringatan HPSN 2025 di Pantai Air Manis

Ditambahkan Supardi, dari 35 bandara yang mau dijadikan Bandara Internasional ada 16, diantaranya BIM masih termasuk di dalam posisi tersebut.

"Kita di pemerintah provinsi tetap akan mengirimkan surat pada pemerintah pusat agar BIM ini harus tetap dipertahankan menjadi Bandara Internasional Minangkabau sampai kapanpun," tambah Supardi.

Kata dia, ada beberapa kajian kalau BIM itu posisi nya sangat urgen dan strategis di Sumatera Barat, tidak hanya menyangkut dengan masalah pariwisata, namun juga adanya pendekatan pariwisata dengan negara tetangga sesama suku melayu.

"Suku Minang secara pendekatan emosional yang terbangun antara kita dengan negara jiran Itu membuktikan keberadaan BIM itu sendiri amat dibutuhkan banyak pihak, tentunya tidak mungkin menjadi domestik, sementara selai Malaysia, kita juga melakukan kerjasama dengan Korea serta beberapa negara lainnya sejak dulu," katanya.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Pasaman Ingatkan Masyarakat Agar Waspada Terhadap Isu Provokatif

Supardi juga berharap pada pemerintah provinsi, agar tetap berkirim surat ke pemerintah pusat, dengan mencantumkan narasi -narasi, sebagai bahan pertimbangan nantinya, sehingga ke depan BIM tetap bertahan menjadi bandara Internasional.

Halaman:
Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: