Fraksi Gerindra Minta Kepala Bappeda, Kadis PUPR dan Kadis Pendidikan Diganti

PADANG, binews.id -- Fraksi Gerindra DPRD Sumbar meminta Gubernur segera mengganti Kepala Bappeda, Kadis PUPR dan Kadis Pendidikan.
Permintaan penggantian pejabat eseleon II ini disampaikan Ketua Fraksi Gerindra Hidayat saat memberikan laporan pandangan akhir Fraksi Gerindra terhadap rekomendasi Panitia Khusus LKPJ Gubernur tahun 2019 di ruang sidang utama DPRD, Kamis (28/5).
Rapat kerja pembahasan akhir terhadap LKPJ tersebut dipimpin Ketua DPRD Sumbar, Supardi dan dihadiri Sekda Provinsi Sumbar, Alwis beserta Tim Anggaran Pemerintah Daerah beserta anggota Pansus LKPJ, Ketua ketua Fraksi serta Tenaga Ahli DPRD.
Dikatakan Hidayat, usulan penggantian Kepala Bappeda bukan tanpa alasan. Sebab keberadaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan Lembaga paling strategis dalam merancang, merencanakan dan menyusun serta menjabarkan misi visi Kepala Daerah ke dalam program program kegiatan pemerintahan daerah.
Baca juga: Komisi V DPRD Sumbar Tinjau RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi: Pastikan Pelayanan Kesehatan Optimal
"Sebagai arsitektur pembangunan daerah, Kepala Bappeda kami nilai gagal melakukan konsolidasi kebijakan program dan kegiatan pemerintah daerah dengan perangkat daerah atau OPD, sehingga pelaksanaan kegiatan kegiatan strategis tidak terlaksana optimal yang berakhir pada tidak tercapainya target kinerja pembangunan di berbagai sektor, terutama pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan 5,83% pada tahun 2019 di RPJMD tapi realisasinya tidak tercapai," jelas Hidayat.
Paling terasa sebutnya adalah tumpang tindih kegiatan di beberapa dinas, untuk kegiatan yang nyaris sama tujuannya justru terdapat di beberapa dinas.
"Itu tugas Bappeda untuk menyisir usulan kegiatan dari dinas dinas agar tidak tumping tindih sehingga program dapat lebih bermanfaat dan penggunaan anggaran lebih efisien," sebutnya.
Termasuk juga soal mendisain program kegiatan satu tahun anggaran, yang kami nilai belum mengacu kepada skala prioritas yang lebih mengutamakan manfaatnya.
"Ada persoalan pada manajemen dan sistem perencanaan pembangunan daerah yang belum transparan. Buktinya, banyak kegiatan yang diusulkan melalui pokok pokok pikiran anggota dewan yang bermasalah," ucapnya.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Nevi Zuairina Kembali Serah Terima Bantuan Tanggung Jawab Sosial di Pasaman, Pasaman Barat dan Lima Puluh Kota
- DPRD Sumbar Gelar Paripurna dengan Agenda Penyampaian Tanggapan Gubernur Soal Ranperda Kehutanan Sosial
- Paripurna DPRD Sumbar Jawaban Terhadap 3 Ranperda, Suwipen Sebut Begini!
- Ini Tanggapan Gubernur Soal Pandangan Fraksi-fraksi Tentang APBD 2022
- Fraksi Gerindra Sumbar Pertanyakan Sejumlah Hal Kepada Gubernur, Covid-19 Hingga Temuan BPK RI