Inflasi Sumbar Turun Signifikan, dari 7,43 Menjadi 3,14 Persen

Endang mengatakan bahkan berdasarkan tahun kalender, inflasi Sumbar terjaga rendah sebesar 2,18 persen. Dan berada di bawah rata-rata nasional.
"Ini sesuai dengan target pemerintah. Jadi bisa dibayangkan penurunannya jika akhir tahun lalu 7,43 persen sementara tahun ini diperkirakan sebesar 2,18 persen. Ini prestasi Sumatera Barat yang membuat bangga Bank Indonesia," tegasnya.
Endang lebih jauh menyebutkan, TPID Sumatera Barat berada di urutan terbaik kedua dalam pengendalian inflasi di Kawasan Sumatera. Dan TPID Kabupaten Tanah Datar menjadi terbaik 1 tingkat kabupaten/kota di Kawasan Sumatera pada tahun ini. Hadiahnya penambahan dana
Baca juga: Perkuat Akses Ekonomi Warga, PT Semen Padang Salurkan 300 Zak Semen untuk Nagari Ampek Koto
insentif daerah sebesar Rp8,3 miliar untuk Tanah Datar dan sebesar Rp11 miliar untuk Sumatera Barat.
"Saya menyarankan TPID ini dipakai lagi dalam pengendalian inflasi daerah tahun 2024. Saya belum pernah melihat Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) sebaik yang di sini," harapnya.
Endang menyebutkan rahasia keberhasilan itu antara lain adalah pertama optimalisasi anggaran Kementerian/lembaga untuk operasi pasar serta daya beli dimana di Sumbar ada 225 titik pasar murah, kedua subsidi pangan yang bersinergi dengan BPMD Sumbar, ketiga subsidi ongkos angkut di Kepulauan Mentawai, keempat perluasan gerakan budidaya tanaman pangan mandiri, kelima implementasi best practices pertanian dan pemberian bantuan alsintan, keenam perluasan dan penguatan KAD, ketujuh komunikasi pengendalian inflasi yang intensif, kedelapan penguatan data dan informasi pangan dan kegiatan inovatif lainnya.
Diantara kegiatan inovatif lain ini seperti membentuk komunitas peduli inflasi, sekolah peduli inflasi, pesantren pendukung ketahanan pangan, toko pengendalian inflasi pesantren. Juga ada implementasi inovasi dalam menekan biaya produksi seperti bajak sawah gratis dan subsidi asuransi petani.
Tak lupa Endang mengingatkan tentang risiko tekanan inflasi akibat momen Natal dan tahun baru. Begitu juga dengan pengaruh erupsi Marapi. Komoditas pangan yang perlu mendapat perhatian adalah beras kualitas bawah, beras kualitas medium, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan gula pasir. (*)
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- UPZ BAZNAS Semen Padang Dorong Kemandirian Ekonomi Warga Lewat Program Peternakan Etawa di Kampung Padayo
- DPRD Padang Bahas Dampak Pemotongan Anggaran Pusat, Fokus Kejar PAD
- Nevi Zuairina Dukung Kebijakan E10, Ingatkan Pemerintah Tak Tergesa-gesa
- Minangkabau Ekspres: Pilar Mobilitas dan Magnet Pariwisata Sumatera Barat
- Canangkan Gerakan Farm the Future, Gubernur Mahyeldi: Tumbuhkan Semangat Generasi Muda Bertani