BMKG Ingatkan Masyarakat di Sekitaran Kawasan Marapi Tetap Waspada
PADANG PANJANG, binews.id -- Kepala BMKG Pusat Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc. Ph.D ingatkan masyarakat di wilayah di sekitar Gunung Marapi tetap waspada. Diperkirakan curah hujan beberapa minggu ke depan masih tinggi, untuk antisipasi jika terjadinya banjir susulan.
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M saat memimpin Rapat Khusus Penanganan Bencana Sumatera Barat di Balai Sidang Istana Bung Hatta, Kota Bukittinggi, Kamis (16/5/2024).
Dalam rapat tersebut diikuti oleh Wakil Gubernur, Dr. Audy Joinaldy, Kementerian PUPR, Penjabat (Pj) Wali Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si, Bupati Tanah Datar dan Agam serta unsur terkait lainnya.
Dijelaskan Dwikorita, pagi tadi pihaknya melakukan peninjauan langsung ke Marapi dengan menggunakan helikopter dan ditemukannya oleh peneliti 25 titik hulu sungai. Hulu sungai ini sudah saling bertemu. Ini adalah penyebab utama banjir bandang yang terjadi karena debit air semakin besar.
Baca juga: Sinergi dan Digitalisasi Kendalikan Inflasi, Tanah Datar Menuju TPID Award Kelima
"Kemungkinan, dari hasil pantauan kami ke lokasi, untuk debit air saat ini tambah besar dari banjir sebelumnya. Itu akan terjadi akibat endapan air yang tersimpan di abu vulkanik dan banyaknya longsor yang telah terjadi di lereng Gunung Marapi," jelasnya.
Kedepan sebelum ini terjadi, terang Dwikorita, harus diantisipasi dari sekarang. Pihaknya akan mengambil langkah mitigasi bencana lahar secara permanen. Dengan menerapkan sistem sabo dam dilengkapi dengan sistem peringatan dini khusus bahaya lahar dan bahaya banjir bandang.
"Sampai saat ini masih ada potensi banjir lahar di sungai yang belum mengalami banjir lahar. BMKG siap untuk terus mendukung instansi terkait untuk memberikan peringatan-peringatan dini," katanya.
Ditambahkannya, BMKG akan mendukung instansi terkait untuk membangun 27 sabo dam di 25 das di sekitaran Marapi. BMKG siap mendukung instansi terkait untuk mengawasi pembangunan yang berwawasan lingkungan dan aman bencana.
Baca juga: PJKIP Tanah Datar Advokasi Masyarakat Kecamatan X Koto yang Menolak PLTB
Selain itu, tambahnya lagi, BMKG juga telah memasang teknologi penahan hujan dan sudah dilakukan sebanyak dua kali. Namun hanya bisa dilakukan untuk siang hari, yang malam hari masih belum bisa dilakukan. Tapi hujan yang turun pada malam hari sudah tidak terlalu deras.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Wako Hendri Arnis Tinjau Sejumlah Titik Longsor di Koto Katik dan Koto Panjang
- Pemko Padang Panjang Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat, ASN dan Non-ASN Dikerahkan Penuh
- Cuaca Ekstrem Terjang Kota, Wako Hendri Arnis Turun Tangan Amankan Reklame Nyaris Roboh
- Padang Panjang Mitigasi Ancaman Bencana Hidrometeorologi
- Pemko Padang Panjang Tanggap Cepat Musibah Kebakaran, Wawako Turun Langsung








