Lestarikan Bahasa dan Budaya Lokal, Disdikbud Gelar Festival Tunas Bahasa Ibu 2025
PADANG PANJANG, binews.id — Semangat pelestarian budaya tampak hidup di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Padang Panjang, Rabu (29/10). Puluhan siswa dari berbagai sekolah dasar dan menengah memenuhi ruangan, mengenakan pakaian adat, dan berbicara penuh percaya diri dalam bahasa daerah mereka masing-masing. Semua itu menjadi bagian dari kemeriahan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2025.
Festival yang digagas Disdikbud ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mencintai sekaligus melestarikan bahasa daerah, di tengah arus modernisasi yang kian kuat. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, yang didampingi Kepala Disdikbud, Nasrul, serta dihadiri para kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa.
Dalam sambutannya, Wako Hendri menegaskan bahwa bahasa daerah memiliki makna lebih dari sekadar alat komunikasi. Ia menyebut bahasa ibu sebagai warisan budaya yang menyatukan identitas masyarakat dan menjadi penanda jati diri bangsa.
"Bahasa daerah bukan hanya alat untuk berkomunikasi, tetapi juga cermin dari kearifan lokal, kebanggaan, dan karakter bangsa. Jika bahasa daerah punah, hilang pula sebagian dari jati diri kita," ujar Hendri dengan nada tegas namun hangat.
Ia menekankan pentingnya pendidikan dan kegiatan seperti FTBI sebagai upaya nyata membentuk karakter generasi muda yang mencintai budaya sendiri. Menurutnya, pelestarian bahasa ibu bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat.
"Festival ini bukan sekadar lomba, tetapi juga proses pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai kejujuran, keberanian, dan kebanggaan terhadap budaya lokal. Anak-anak yang tampil hari ini adalah bukti bahwa bahasa ibu masih hidup dan berkembang," tambahnya.
Lebih lanjut, Wali Kota menyampaikan bahwa upaya melestarikan bahasa dan budaya daerah sejalan dengan visi pembangunan Padang Panjang yang menekankan penguatan karakter dan daya saing sumber daya manusia. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus digelar secara berkelanjutan.
"Melalui pendidikan berbasis budaya, kita ingin membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai luhur daerahnya," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud, Nasrul, menjelaskan bahwa FTBI 2025 diikuti oleh peserta dari tingkat SD dan SMP dengan berbagai kategori lomba, seperti baca puisi berbahasa daerah, mendongeng, menulis cerpen, serta pidato dalam bahasa ibu. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dan menjadi ajang yang paling ditunggu oleh sekolah-sekolah di Padang Panjang.
"Kami ingin festival ini menjadi ruang ekspresi bagi anak-anak untuk mencintai bahasa dan budaya daerah. Selain melatih kemampuan berbahasa, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat sportivitas," ungkapnya.
Dengan semangat itu, Aula Disdikbud hari itu bukan sekadar tempat lomba, melainkan ruang hidup bagi bahasa dan budaya yang diwariskan leluhur. Dari suara anak-anak yang lantang berbahasa daerah, tersimpan harapan bahwa Padang Panjang akan terus menjadi kota kecil dengan semangat besar dalam menjaga warisan budayanya. (bi/Put)
Penulis: Imel
Editor: Imel
Berita Terkait
- PKK Padang Panjang Torehkan Prestasi Gemilang di Ajang PKK Sumbar 2025
- 108 Warga Terima Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
- Wujudkan Generasi Cerdas dan Sehat, Wako Hendri Arnis Mulai Program Makan Bergizi Gratis
- Wawako Allex Saputra Blusukan ke Kelurahan dan Puskesmas, Pastikan Layanan Masyarakat Lancar
- Legislatif dan Eksekutif Kompak, Serap Aspirasi Pendidikan di Padang Panjang
Pemko Padang Tambah Armada Kebersihan Baru
Ragam - 31 Oktober 2025
Angka Perceraian Meningkat, Wako Fadly Amran: Jaga Keluarga Kita
Ragam - 29 Oktober 2025







