Ilegal Mining Meresahkan Warga Pasbar, Anggota DPRD Angkat Bicara

PASAMAN BARAT, Binews.id - Satu unit alat berat yang berada di sekitar hulu aliran Batang Pasaman, tepatnya di Jorong Tombang, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) yang diduga melakukan aktifitas illegal mining (tambang ilegal) emas meresahkan masyarakat.
Berdasarkan informasi di lapangan, aktifitas tersebut diduga sudah berlangsung sejak dua minggu terakhir lengkap dengan alat yang diduga sebagai penyaring emas, mesin pompa air dan tumpukan batu dan pasir, serta kolom besar yang diduga bekas galian.
Informasi yang diterima oleh wartawan Kamis (29/10/2020), dari masyarakat sekitar lokasi yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kegiatan tersebut diduga dilakukan oleh salah seorang pegawai (ASN) dan sejumlah orang yang berasal dari luar Kabupaten Pasbar, karena tidak yang mereka kenali.
"Kami tidak kenal dengan sejumlah orang yang melakukan aktifitas di aliran sungai ini mungkin berasal dari luar Pasbar ini," ujar salah seorang masyarakat setempat.
Baca juga: 100 Tukang dan Pemilik Toko Bangunan Pasbar Ikuti Pelatihan Aplikasi Produk PT Semen Padang
Ditambahkan oleh masyarakat setempat, alat berat tersebut sudah mulai bekerja sekitar dua minggu kemarin, sekarang bucketnya rusak, makanya tidak jalan. Saat beroperasi beberapa hari yang lalu, aktivitas itu bisa menghasilkan sekitar 20-40 gram emas setiap beroperasi.
"Aliran sungai tersebut dialihkan, lalu batu dan pasir disaring, menggunakan alat, karpet dan lain lain," sebutnya.
Sementara itu anggota DPRD Kabupaten Pasbar dapil 1, H. Baharuddin saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, ia membenarkan telah mendapatkan informasi dari masyarakat sejak beberapa hari lalu.
Lanjut Baharuddin, setelah diverifikasi ke lapangan oleh masyarakat, ternyata benar ada alat berat di tengah aliran Batang Pasaman, yang jaraknya hanya sekitar 1,5 KM dari pemukiman masyarakat Kampung Tombang.
Baca juga: Audy Joinaldy Kembali Tambah Raihan Gelarnya
Aktifitas tersebut, tentu meresahkan masyarakat, dan akan merusak bagian hulu sungai, serta berdampak terhadap masyarakat di hilir.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Terdengar Ledakan Satu Unit Kapal Nelayan Air Bangis Terbakar dan Tenggelam, Begini Nasib Anak Buah Kapal
- Balita Meninggal Dunia Saat Mobil Microbus Alami Kecelakaan Tunggal di Pasbar
- Fasilitas Umum UPT Terminal Simpang Ampek Memprihatinkan
- Nama Bidang PNFI Disdik Pasbar Dicatut, Ketua MKKTK Kecamatan Pasaman Pungut Iuran Berdalih Hadiah
- Buntut Belum Disepakati Tuntutan Nelayan, Diundang Forkopimca Sungai Beremas untuk Audiensi Direktur PT.GMK Tatwa Dhairya Tak Hadir