PT Semen Padang Gelar Coaching Clinic untuk Calon Entreprenuer Muda Sumbar
Sementara itu, Satria Haris pada coaching clinic tersebut menyampaikan Tips dan Trick Pembuatan Business Plan. Kata dia, berbicara soal bisnis, hari ini bisnis seutuhnya yang dimiliki anak muda sekarang ini adalah bisnis by design, bisnis by plan, bukan binis convensional yang dikelola secara turun temurun. Misalnya binis dari kakeknya, dari orangtuanya dan dari sudaranya.
Untuk itu, kepada para peserta coaching clinic, mulailah dari sekarang mendesain dan merencanakan bisnis yang akan dimulai. Buatlah bisnis plan yang dinamis, dan buatlah ide-ide yang berangkat dari permasalahan yang dihadapi, sehingga menghasilkan sebuah solusi yang berkelanjutan.
"Buatlah bisnis yang terencana, mulai estimasi waktu, balik modal dan pengembangan, karena bisnis plan saat ini sebuah fenomena digitalisasi. Maksudnya, kita sudah sampai ditujuan sebelum kita berangkat. Jadi itulah gunanya bisnis by design, bisnis by plan," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Mahyeldi Sebut Pemprov Sumbar Upayakan Perda untuk Fasilitasi Dukungan untuk Pesantren
Bisnis by plan itu, sebut Haris, harus dimulai dari kreativitas, bukan modal. Karena bagi dirinya, kreativitas adalah melihat masalah sebagai peluang. Sebab, bisnis itu berangkat dari sebuah permasalahan dan untuk menemukan pemecahannya adalah peluang, karena di atas dunia ini tidak ada satupun yang instant sekalipun itu mie instant.
Kalau tidak kreatif dan tidak punya ide menarik, sebaiknya jangan berbisnis, karena binis itu tidak ada yang enak, semua binis itu ada perjuangan, ada pengorbanan, ada rugi dan pasti juga ada untuk. "Semuanya itu balance," ungkap Founder SHJD Creative yang juga dosen FISIP Universitas Andalas (Unand) itu.
Kepada semua peserta coaching clinic, Satria Haris pun menyebut tips bagaimana membuat business plan yang baik, agar klien tertarik dengan business plan yang dibuat. Pertama, harus ada pendahuluan yang berisikan latar belakang usaha dan peluangnya, serta visi misi dan tujuan dari usaha yang akan direncanakan.
Kedua, deskripsikan usaha yang akan dimulai. Ketiga, buat pengembangan pemasarannya seperti target konsumennya siapa, wilayah pemasarannya di mana, situasi persaingan, jumlah dan harga pokok dan bagaimana strategi pemasarannya. Selanjutnya, buat juga pengembangan produksi dan juga pengembangan manajemen.
Kemudian yang paling penting juga dalam business plan itu, soal aspek keuangan seperti kebutuhan investasi dan modal kerjanya berapa, prediksi arus kas, rencana atau prediksi laba rugi dan analisa balik modal. "Bagi yang sudah punya usaha, juga dituliskan laporan arus kas, laba rugi, dan neraca tahun berjalan," ujarnya.
Pemateri lainnya, Mikel Muhammad menyampaikan tema "Marketing On Social Media How To Stand Out In A Crowd". Staf Humas PT Semen Padang itu menyebut bahwa di Indonesia saat ini ada 170 juta orang menggunakan medsos. Dan tentunya, di era digitalisasi sekarang ini, strategi pemasaran melalui medsos menjadi pilihan bagi pengusaha untuk promosi maupun menjual produk usahanya.
"Kalau dulu kita promosi produk door to door ke rumah-rumah, sekarang dengan medsos yang diakses melalui gadget, kita sudah bisa berinterasi dengan customer, dan ini sudah sangat banyak sekali contohnya. Namun begitu, pemasaran melalui medsos harus interaktif dan real time," kata Mikel.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Rakor BUMDesma se-Sumbar, Gubernur Mahyeldi: Jadikan Penggerak Ekonomi Lokal
- OJK Sumatera Barat Gelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025: Inklusi Keuangan untuk Semua, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju
- Pada Rakor Perekonomian Gubernur Mahyeldi : Perlu Sinergi dan Sinkronisasi dalam Pelaksanaan Pembangunan Sumbar
- Pemkab Solok Raih Penghargaan TPKAD Terbaik II pada Bulan Inklusi Keuangan Sumbar 2025
- OJK Sumatera Barat Gelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025: Dorong Akses Keuangan untuk Seluruh Masyarakat





