Pemko Siap Dukung Pusat, Turunkan Kasus Stunting

Kamis, 16 Desember 2021, 09:54 WIB | Kesehatan | Kota Padang Panjang
Pemko Siap Dukung Pusat, Turunkan Kasus Stunting
Hasto dalam acara Forum Nasional Stunting 2021 yang diikuti secara virtual oleh Sekdako Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si dan pejabat terkait lainnya, Selasa (14/12) di Balaikota. IST
IKLAN GUBERNUR

PADANG PANJANG, binews.id -- Presiden Joko Widodo menargetkan angka stunting dapat ditekan hingga 14 persen di 2024 mendatang. Target tersebut diakui cukup menantang oleh Kepala BKKBN, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) lantaran pihaknya harus mampu menurunkan angka stunting lebih dari tiga persen setiap tahunnya.

"Percepatan penurunan stunting yang angkanya masih 27,67 persen, ditargetkan Bapak Presiden menjadi 14 persen di 2024. Suatu penurunan yang cukup menantang dengan kecepatan penurunan yang harus lebih dari tiga persen per tahun," kata Hasto dalam acara Forum Nasional Stunting 2021 yang diikuti secara virtual oleh Sekdako Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si dan pejabat terkait lainnya, Selasa (14/12) di Balaikota.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, satu dari tiga balita di Indonesia mengalami stunting. Hal ini merupakan persoalan yang menyangkut masa depan generasi penerus bangsa.

"Saya ingin menekankan, pemerintah sangat serius mengupayakan penurunan stunting. Komitmen pemerintah tidak pernah kendur," sebutnya.

Baca juga: KPI Pusat Dukung Penuh Ranperda Penyelenggaraan Penyiaran Provinsi Sumatera Barat

Sekdako Sonny ditemui usai mengikuti Zoom Meeting menyampaikan, Pemko Padang Panjang siap mendukung upaya pemerintah pusat melalui BKKBN menurunkan angka stunting. "Pemko selalu mendukung langkah pemerintah pusat termasuk dalam upaya ini," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua TP-PKK Kota Padang Panjang, dr. Dian Puspita Fadly Amran, Sp.JP mengatakan, angka stunting di Padang Panjang berada pada angka 16,1 persen per Agustus 2021 lalu. Angka ini, terang Dokter Dian, sudah menunjukan penurunan dari 2020 yaitu di angka 17,03 persen.

Dian mengatakan, tim pendamping keluarga ini sangat dibutuhkan untuk menurunkan angka stunting dengan target 14 persen. "Kita membutuhkan tim pendamping keluarga ini. Bisa dari bidan desa yang ada di masing-masing kelurahan dan kader KB (Keluarga Berencana)," ujar Dian.

Dian mengharapkan, tim pendamping keluarga ini bisa memberikan pengetahuan kepada orang tua, bagaimana cara pencegahan stunting ini. Yaitu, dengan melaksanakan sosialisasi serta memberi pengetahuan mengenai stunting. (*/bi)

Baca juga: Ketua DPRD Sumbar Apresiasi Peran Tenaga Ahli dalam Mendukung Pembangunan Daerah

Marhaban ya Ramadhan 2025

Penulis: Imel
Editor: BiNews

Bagikan: