Pengendalian Inflasi Jelang Nataru, Pemprov Laksanakan Rakor

PADANG PANJANG, binews.id -- Hadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2022 dan Tahun Baru (Nataru) 2023 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat laksanakan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, di Excellent Room, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumbar, Rabu (21/12).
Rakor dipimpin Wakil Gubernur, Audy Joinaldi, dihadiri kepala Perwakilan BI Sumbar, wali kota dan bupati se-Sumbar, OPD Penprov, Satgas Pangan, BPKP, Kadin, Bulog, PLN, BPS.
Wali Kota Padang Panjang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Zulkifli, S H didampingi Kabag Perekonomian dan SDA Setdako, Putra Dewangga, S.S, M.Si.
Putra menyampaikan, dari rapat tersebut ada beberapa risiko inflasi yang akan terjadi pada nataru. Seperti kenaikan harga komoditi pangan menjelang nataru akibat kenaikan permintaan atau konsumsi masyarakat di tengah berlanjutnya pelonggaran mobilitas.
Baca juga: Kampung Manggis Wakili Padang Panjang dalam Penilaian Gerakan PKK Tingkat Provinsi
Selain itu, kenaikan harga komoditas pangan global dan hambatan distribusi akibat konflik Rusia-Ukraina mendorong kenaikan harga komoditas dalam negeri khususnya komoditas impor. Fluktuasi nilai tukar rupiah dan transmisi inflasi global di tengah konflik geopolitik Rusia-Ukraina.
Lalu, kenaikan harga daging ayam ras dan telur ayam ras akibat masih tingginya harga pakan baik bungkil kedelai maupun jagung. Kenaikan harga pupuk mendorong kenaikan harga komoditas pertanian salah satunya beras.
"Curah hujan dengan intensitas sedang-tinggi meningkatkan hambatan produksi dan distribusi komoditas pertanian terutama cabai dan bawang merah," jelasnya.
Ditambahkannya, risiko kenaikan tarif moda transportasi angkutan udara, angkutan dalam kota dan angkutan antarkota menjelang nataru. Kenaikan cukai rokok rata-rata 10% di 2023. Kenaikan harga LPG nonsubsidi .
Baca juga: Atraksi Flying Fox dari Satpol PP Damkar Semarakkan CFD
"Untuk kenaikan tersebut, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan. Di antaranya keterjangkauan harga dengan dilaksanakannya Operasi Pasar Murah lebih intensif. Operasi Pasar KPSD oleh Bulog, percepatan penyaluran bansos, pptimalisasi APBD, BTT, DTU dalam pengendalian inflasi, lemberian subsidi komoditi pangan," sebut Putra.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Masuk Tiga Besar Kelurahan Berprestasi, TPL Dinilai Tim Provinsi Sumbar
- Diikuti 400 Pembalap, Polres Gandeng IMI Gelar Ikosho Road Race
- Dibuka Wawako Allex Saputra, 71 Anak Ikuti Khitanan Massal di RSI Yarsi
- Wawako Allex Saputra Lepas Keberangkatan 99 Jemaah Haji Padang Panjang
- Momentum Idul Adha, Wawako Allex Tinjau Kurban di Masjid Hidayah Gumala