Ketua TP PKK Ny. Fiona Erman Safar Kukuhkan Duta Cemara Bukittinggi 2023

BUKITTINGGI - Duta Cemara Bukittinggi 2023 telah dikukuhkan Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Kesehatan, yang dilakukan Ketua TP PKK Bukittinggi, di Balairung rumah dinas wako, Kamis (09/03).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Linda Faroza, mengatakan, selama ini Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi telah melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja putri baik secara promotif, preventif maupun kuratif dan rehabilitastif.
Diantaranya melakukan pemeriksaan Kadar HB remaja putri tingkat SLTP/SLTA sederajat se-Kota Bukittinggi dengan jumlah 936 sampel, hasilnya didapatkan prevalensi anemia sebesar 13,2 %.
Setelah itu, diberikan pembekalan berupa KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) kepada remaja putri sebagai Calon Duta Cemara yang berasal dari utusan 32 sekolah selama 2 hari (7 dan 8 Maret 2023) dengan berbagai materi inti, pencegahan dan penanggulangan anemia pada remaja, manfaat tablet tambah darah, gizi seimbang dan lainnya.
Baca juga: Walikota Fadly Amran Bersama Ketua TP PKK Dian Puspita Silaturahmi dengan PAUD Se Kota Padang
Diharapkan para duta cemara, dapat terbebas dari anemia dan juga mensosialisasikan upaya mencegah anemia, sehingga terhindar dari resiko melahirkan bayi yang stunting di Kota Bukittinggi,harapnya.
Ketua TP PKK Bukittinggi, Ny. Fiona Erman Safar, menyampaikan, program perbaikan gizi masyarakat merupakan program prioritas pemerintah Kota Bukittinggi.
Hal ini didasari oleh masih adanya permasalahan gizi yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat.
Pencegahan stunting harus dimulai sejak remaja, dimana dipastikan remaja berstatus gizi normal, tidak KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan tidak mengalami anemia. Karena remaja yang anemia apabila tidak teratasi, maka dikhawatirkan terbawa hingga masa kehamilan dan dapat mengganggu kesehatan janin sehingga beresiko melahirkan bayi stunting.
"Prevalensi Stunting di Kota Bukittinggi menurut Data Survey SSGI Tahun 2021 adalah 19 % dan menurun ditahun 2022 menjadi 16,8 %. Meskipun terjadi penurunan angka stunting, namun untuk target 2024 adalah dibawah 14 %. Pencegahan stunting harus dimulai sejak remaja. Kita harus pastikan remaja berstatus gizi normal, tidak KEK (Kekurangan Energi Kronis) dan tidak mengalami anemia. Karena remaja yang anemia apabila tidak teratasi, maka dikhawatirkan terbawa hingga masa kehamilan dan dapat mengganggu kesehatan janin sehingga beresiko melahirkan bayi stunting," ungkapnya.
Penulis: Medio
Editor: Adrian Tuswandi
Berita Terkait
- Hasil Monev KI Sumbar 2024: 29 Badan Publik Informatif, 172 Tidak Informatif
- Sekretariat DPRD Sumbar Pertahankan Predikat OPD informatif
- Ketua DPRD Kunjungi RSAM Bukittinggi: Didorong Beri Masyarakat Pelayanan Terbaik
- Ciptakan Pemerintahan Bersih dan Akuntabel, Ketua DPRD Sumbar Ajak Masyarakat Melek Keterbukaan Informasi
- Komisi Informasi Sumbar Gelar Bimtek Penyelesaian Sengketa Informasi di Bukittinggi