Kadis Pertanian dan Pangan Bukittinggi Edukasi Warga Dalam Mengatasi Ulat Bulu

BUKITTINGGI - Untuk mengatasi agar ulat bulu tidak berkembang biak dilingkungan pemukiman, warga harus memperhatikan kebersihan lingkungan dan memotong permohonan yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya ulat bulu tersebut.
Seperti yang terjadi pertengahan bulan lalu ( Januari 2024) kemaren, Ratusan ulat bulu merayap dan berdiam di dinding dan halaman perumahan masyarakat di Kecamatan Guguak Panjang tepatnya, di SMP 03 Bukittinggi, RT 02 RW 02 Belakang Balok, Kelurahan BCKR.
Ratusan u lh at bulu rang merayap dan berdiam diri di dinding sekolah tersebut, sampai ke telinga Walikota Erman Safar.
Baca juga: Keluarga Alumni SMA 6 Padang (Kasmansix) Gelar Rapat Kerja dan Family Gathering di Bukittinggi
Sesuai arahan Walikota Bukittinggi untuk cepat tanggap atas pengaduan masyarakat, Kadis Pertanian melalui tim DPP meninjau lokasi untuk menentukan tahapan pengendaliannya.
Menurut Hendry, Ka.DPP Bukittinggi mengatakan, Hama ulat bulu itu, muncul dari beberapa pohon yang berada di sekitar perumahan masyarakat.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan serangan ulat bulu itu, dengan menyemprotkan insektisida di pagi/sore hari, langsung pada sarangnya di dedaunan/ tanaman, dinding sekolah.
Melakukan pemusnahan sarang ulat dengan cara mekanis/ memasukkan ke larutan sabun/ menguburnya. Melakukan pemangkasan dan pemusnahan telur ulat yang terdapat dipohon, mengikis telur di cabang pohon lalu dimusnahkan. Dan pembakaran ulat dengan menggunakan tongkat dan sabuk kelapa, namun cara ini harus dilakukan secara hati hati, untuk menghindari kerusakan pohon dan kebakaran lingkungan, jelasnya
Baca juga: Wawako Marfendi Irup Upacara HUT Korpri ke 53 dan Hut PGRI ke 79 Tahun 2024
Disamping itu, sanitasi lahan sekeliling lingkungan perlu diperhatikan, harapannya masyarakat dapat bergotong royong secara swadaya dilingkungan masing-masing terutama dalam pemangkasan pepohonan, agar tidak menjadi lokasi koloni baru ulat bulu, pungkasnya.
(Ma)
Penulis: Medio
Editor: Adrian Tuswandi
Berita Terkait
- Hasil Monev KI Sumbar 2024: 29 Badan Publik Informatif, 172 Tidak Informatif
- Sekretariat DPRD Sumbar Pertahankan Predikat OPD informatif
- Ketua DPRD Kunjungi RSAM Bukittinggi: Didorong Beri Masyarakat Pelayanan Terbaik
- Ciptakan Pemerintahan Bersih dan Akuntabel, Ketua DPRD Sumbar Ajak Masyarakat Melek Keterbukaan Informasi
- Komisi Informasi Sumbar Gelar Bimtek Penyelesaian Sengketa Informasi di Bukittinggi