Jalan Dijadikan Sawah dan Arena Pemancingan di Sijunjung
Hidayat: Satir dan Memilukan!

Sijunjung, binews.id - Sengsara pengguna jalan ruas Muaro Sijunjung menuju Tanjung Ampalu Kecamatan Koto VII Kabupaten Sijunjung diprediksi bakal berlansung lama bila tidak ada upaya serius dan penanganan luar biasa dari pemerintah untuk segera memperbaikinya.
Pasalnya, kini kondisi jalan yang rusak parah penuh kubangan berlumpur itu sudah ditanami padi, bahkan jalan berkolam itu sudah jadi area pemancingan oleh warga sebagai wujud protes kenapa pemerintah daerah lamban melakukan perbaikan, padahal ruas tersebut merupakan jalur utama penghubung antara Kabupaten Sijunjung dengan Kabupaten Tanah Datar dan Limapuluhkota hingga ke Provinsi Riau, bahkan bus penumpang dari Medan menuju Jakarta cenderung melalui jalur ini menghindari ruas Sitinjau Lawik arah Solok untuk memperpendek perjalanan.
Parahnya kondisi jalan provinsi ini memicu tanggapan Hidayat, Anggota DPRD Sumbar asal Sijunjung.
Menurutnya, penanaman padi di tengah jalan umum itu tidak perlu terjadi bila pemerintah daerah baik Gubernur maupun Bupati Sijunjung memiliki pemahaman dan perhatian serius bahwa ruas jalan tersebut nerupakan jalur strategis dalam mendukung laju perekonomian.
"Penanaman padi di tengah jalan tersebut merupakan bentuk protes warga atas abainya pemerintah memelihara dan meningkatkan infrastruktur utama, pesannya sangat satir dan memilukan," tegas Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumbar.
Hidayat mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas PUPR Provinsi. Menurutnya, Kadis PUPR membenarkan kondisi jalan yang rusak tersebut.
Dituturkan Hidayat, Kadis PUPR menjelaskan bahwa terdapat sekitar lima dan enam titik yang rusak parah, bahkan ada ruas yang bergeser sehingga membutuhkan penanganan segera, namun anggaran tersedia belum memadai.
"Fathol Bahri selaku Kadis PUPR menjelaskan bahwa pada tahun 2020 ini anggaran yang tersedia hanya Rp4,5 miliar, dan pemanfaatannya akan dipotimalkan untuk peningkatan jalan di spot spot yang rusak parah. Sebab, anggaran kita sangat terbatas," kata Fathol dituturkan Hidayat.
Dijelaskan lagi bahwa bila untuk peningkatan jalan satu lapis saja dibutuhkan Rp3,5 miliar per kilometer, kalikan saja berapa panjangnya, demikian yang disampaikan Kadis, kata Hidayat.
Hidayat meminta Gubernur agar untuk anggaran 2021 yang sedang berproses perencanaannya, peningkatan jalan provinsi ruas Tanah Bedantung hingga Tanjung Ampalu bisa masuk menjadi kegiatan prioritas provinsi, "Saya akan ikut memperjuangkannya dan mengajak saudara Afrizal, Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Sumbar yang kebetulan juga Sumando Sijunjung, pada rapat rapat pengambil kebijakan program prioitas dan anggaran di DPRD," ucapnya.
Namun Hidayat juga berharap dan mendorong Bupati dan DPRD Kabupaten Sijunjung melakukan upaya upaya lebih progresif, baik ke pemerintah provinsi maupun ke pemerintab pusat.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Respons Cepat Banjir Sumpur Kudus, Pemprov Sumbar Salurkan 2.830 Kg Beras untuk Warga
- PJs Bupati Sijunjung Akan Tinjau Korban Banjir Bandang Di Lima Nagari di Sumpurkudus
- Banjir Bandang Menghantam Empat Nagari di Sumpurkudus Sijunjung, Terparah di Silantai
- Rumah Dinas Guru SDN 18 Pematangpanjang Ludes Terbakar, Diduga Karena Hal Ini..
- Beraksi 12 TKP, Dua Tersangka Curas 395 Gram Emas di Door Polisi Sijunjung