Pemprov Sumbar Perkuat Sinergitas dengan Insan Media

PADANG, binews.id -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kembali menegaskan komitmennya untuk terus menjalin kerjasama dan kemitraan strategis dengan seluruh insan media. Pers diberikan keleluasaan untuk mengkritisi apapun kebijakan pemerintah yang dirasa kurang tepat.
Hal ini disampaikan Kepala Diskominfo Sumbar, Jasman dalam paparannya selaku narasumber pada Webinar Reviu Hambatan Kebebasan Pers Dalam Demokrasi Indonesia yang diselenggarakan oleh Direktorat Politik dan Komunikasi Kementerian PPN/Bappenas secara virtual, Rabu (23/09/2020).
"Silahkan kritisi jalannya roda pemerintahan, selagi berada dalam kaidah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), kita terbuka saja," ungkapnya pada webinar yang mengusung tema Hambatan-hambatan Kebebasan Pers di Wilayah Sumatera.
Menurut dia, media adalah sahabat yang selalu mengingatkan demi terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang transparan serta memberi nilai positif kepada masyarakat.
Baca juga: PT Semen Padang Gelar Webinar Implementasi Manajemen Risiko & Sistem Manajemen Anti Penyuapan
"Tanpa dukungan media, kita tidak ada apa-apanya," sebut Jasman yang juga merupakan juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Sumbar ini.
Disamping itu, selaku provinsi yang banyak melahirkan tokok-tokoh pers berskala Nasional, turur Jasman, kebebasan pers di Sumatera Barat tidak perlu diragukan lagi.
Meski demikian, mengingat pesatnya pertumbuhan media massa khususnya media online saat ini, Pemprov Sumbar telah menerbitkan regulasi berupa peraturan gubernur guna menjamin hak-hak masyarakat sipil terhadap penyajian informasi yang akurat dan proporsional.
"Media yang bisa menjalin kerjasama dengan Pemprov Sumbar adalah media yang terverifikasi dewan pers. Ini penting agar tidak ada lagi oknum yang berlindung dibalik kebebasan pers, namun mengabaikan hak-hak sipil masyarakat, dunia usaha serta pemerintahan," tegasnya.
Baca juga: Diikuti Sekdako Sonny, Kemendagri Gelar Webinar Percepatan Realisasi APBD
Lebih lanjut Jasman juga menyinggung indikator penetapan Indeks Demokrasi di Provinsi Sumatera Barat. Menurutnya alangkah lebih baik jika penetapan indeks tersebut memperhatikan local wisdom masyarakat setempat.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Nevi Zuairina Kembali Serah Terima Bantuan Tanggung Jawab Sosial di Pasaman, Pasaman Barat dan Lima Puluh Kota
- DPRD Sumbar Gelar Paripurna dengan Agenda Penyampaian Tanggapan Gubernur Soal Ranperda Kehutanan Sosial
- Paripurna DPRD Sumbar Jawaban Terhadap 3 Ranperda, Suwipen Sebut Begini!
- Ini Tanggapan Gubernur Soal Pandangan Fraksi-fraksi Tentang APBD 2022
- Fraksi Gerindra Sumbar Pertanyakan Sejumlah Hal Kepada Gubernur, Covid-19 Hingga Temuan BPK RI