Tersangka Korupsi Ganti Rugi Lahan Tol Padang - Pekanbaru Ditahan Kejati Sumbar

PADANG, binews.id -- Akhirnya sebanyak 13 orang ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Barat (Sumbar) dugaan kasus korupsi ganti rugi lahan pembangunan jalan tol Padang - Pekanbaru di Taman Kehati, Parit Malintang, Kabupaten Padang Pariaman.
Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Sumbar, Suyanto, mengatakan, penetapan tersangka setelah penyidikan dan mengumpulkan alat bukti. Sebelumnya para tersangka datang dan didampingi Penasehat Hukum (PH) diperiksa terlebih dahulu sebelum dilakukan penahanan.
"Sebenarnya ada 13 yang ditahan hari ini, namun yang memenuhi panggilan itu ada 12. Satu orang lagi tidak bisa datang karena sakit. Selasa depan kita panggil kembali," katanya Rabu (1/12/2021).
Disebutkannya, para tersangka dititipkan di rumah tahanan (rutan) Anak Air Kota Padang selama 20 ke depan. Sementara jumlah saksi yang diperiksa sudah banyak, sekitar 100 orang, namun tidak semuanya dijadikan saksi.
Baca juga: Mantan Wali Nagari Sungai Batuang Ditahan Kejari Sijunjung
Seperti diberitakan sebelumnya, Kejati Sumbar telah menetapkan sebanyak 13 orang tersangka kasus dugaan korupsi ganti rugi lahan pembangunan jalan tol Padang - Pekanbaru, pada Jumat (29/10/21).
Sebanyak 13 tersangka terbagi dalam 11 berkas perkara, dan telah ditetapkan oleh aparat penegak hukum. Dari 13 orang tersangka dimana delapan orang dari masyarakat (penerima ganti rugi), dua dari Perangkat Nagari, dan tiga dari DPRD. Mereka berinisial SS, YW, J, RN, US, BK, NR, SP, KD, AH, SY, RF, dan insial SA.
Asintel Kejati Sumbar, Mustaqpirin mengatakan, proses pemeriksaan yang dilakukan telah melalui penyelidikan, dan penyidikan. Penetapan tersangka juga telah sesuai dengan Pasal 184, bahwa telah ditemukan alat bukti yang meyakinkan.
"Waktunya sangat cepat, karena didapati keyakinan dengan memadai lebih dari dua alat bukti, meningkat menjadi penetapan tersangka," katanya kepada awak media.
Sebelumnya, sebut Asintel Kejati Sumbar itu, pihaknya telah melakukan gelar perkara dan ditetapkan proses penyidikan tanggal 21 Oktober 2021. Selanjutnya, pada 27 Oktober 2021 langsung penetapan subjek tersangka.
Lebih jauh disampaikannya, setelah subjek tersangkanya diumumkan, Kejati Sumbar langsung menyerahkan surat sprint kepada subjek hukumnya. Surat tersebut harus diterima langsung oleh yang bersangkutan.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Pj Wako Padang Terima Penghargaan Tokoh Pelopor Anti Tawuran dan Balap Liar
- Polda Sumbar Libatkan K9 dalam Antisipasi Peredaran Narkoba di Bandara Internasional Minangkabau
- Komitmen Jadikan Sumbar Zero Tawuran dan Balap Liar, Kapolda Sumbar Pimpin Deklarasi Anti Tawuran dan Balap Liar
- Pemko Padang dan Polda Sumbar Deklarasi Anti Tawuran dan Balapan Liar
- Padang Tanpa Tawuran! Pemko dan Polda Sumbar Satukan Kekuatan dalam Deklarasi