Ranperda Pertangungjawaban Pelaksanaan APBD Sumbar Tahun 2019 Ditetapkan Jadi Perda

PADANG, Binews.id - Pada Rapat paripurna DPRD Sumbar tanggal 3 Juni 2020 lalu, Pemprov Sumbar telah menyampaikan kepada DPRD Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Sumbar Tahun 2019, untuk selanjutnya di bahas dan ditetapkan menjadi peraturan daerah.
Hasil dari pembahasan terhadap ranperda tentang pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD tersebut tidak hanya sebatas penetapan perda. akan tetapi pengelolaan keuangan daerah yang telah dilakukan oleh kepala daerah beserta perangkat nya, dapat mengukur sampai sejauhmana anggaran yang telah digunakan dapat mewujudkan kan target pembangunan daerah, meningkatkan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.
Sesuai dengan pembahasan dan mekanisme yang telah ditetapkan dalam rapat badan musyawarah, pembahasan terhadap ranperda tentang pertangungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019, yang dilakukan oleh Bandan Anggaran bersama TAPD dan Pembahasan oleh komisi-komisi bersama OPD .
Maka DPRD Sumbar bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) menetapkan Rancangan Peraturan Daerah Pertanggungjawaban APBD 2019 menjadi Perda dalam sidang paripurna yang digelar di ruang sidang utama DPRD Provinsi Sumbar, yang dipimpin langsung oleh ketua DPRD Sumbar Supardi, Kamis (25/6/2020).
Lebih lanjut Supardi mengatakan pertanggungjawaban APBD diatur melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 12 tahun 2019, bahwa keuangan daerah harus dikelola secara, efisien, transparan, ankuntabel maka keuangan daerah harus di pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang -undangan.
Dan hasil pembahasan Ranperda adalah kesepakatan bersama antara DPRD dengan kepala daerah.
Ia menambahkan realisasi pendapatan, belanja dan Silpa sepanjang telah sesuai dengan audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tidak dapat diubah.
"Apabila satu bulan sejak diajukan, DPRD tidak memberikan persetujuan bersama terhadap ranperda tersebut maka kepala daerah bisa menetapkan peraturan kepala daerah," ujar Supardi.
Menurut dia dalam jangka panjang hal ini akan mengurangi kewenangan fungsi pengawasan DPRD terhadap pertanggungjawaban APBD.
Penulis: Imel
Editor: BiNews
Berita Terkait
- Nevi Zuairina Kembali Serah Terima Bantuan Tanggung Jawab Sosial di Pasaman, Pasaman Barat dan Lima Puluh Kota
- DPRD Sumbar Gelar Paripurna dengan Agenda Penyampaian Tanggapan Gubernur Soal Ranperda Kehutanan Sosial
- Paripurna DPRD Sumbar Jawaban Terhadap 3 Ranperda, Suwipen Sebut Begini!
- Ini Tanggapan Gubernur Soal Pandangan Fraksi-fraksi Tentang APBD 2022
- Fraksi Gerindra Sumbar Pertanyakan Sejumlah Hal Kepada Gubernur, Covid-19 Hingga Temuan BPK RI